Bahan bakar di isikan dalam tangki, kunci terdapat dalam lubang kunci dan telah di putar, tetapi mesin tidak bekerja.Beberapa hubungan yang penting untuk menghidupkan pikiran tersebut.
Nah inilah perumpamaan dalam berpikir untuk menyelesaikan beberapa tindakan yang terdapat di dalam pikiran. Sebagaimana saya dapat menyelesaikan hubungan distrik yang hilang dan memanaskan mesin dengan menghidupkan kereta, di sinilah pola pikir saya dapat memberikan suatu tunjangan terhadap diri saya yang bisa memcebloskan pikiran dalam kehidupan.
Ada beberapa langka mental yang menjamin kekuatan otak agar pikiran selalu mengalir.
Masing-masing akan memanaskan pikiran, meskipun pikiran sedang kosong atau produktif.
1. Hentikan keadaan mental statis: Maksudnya hambatan terbesar untuk mulai berpikir adalah
berpikir. Biasanya otak tidak diisi dengan ratusan pikiran
berganti-ganti. Itulah tindakan yang di alami pada keadaa
mental statis.
2. Fokuskan pada subjek : Saya dapat memerintahkan pikiran untuk memfokuskan
perhatiaan.Perintah di berikan beberapa menit sebelum
mereka bekerja.Tetapi berusaha dengan sunguh-sunguh
untuk menekankan fakta pada pikiran saya bahwa saya
ingin memikirkan tentang statistik apartemen pendidikan.
3. Tanyakan apa yg anda rasakan : Jika mengalami kesulitan untuk mulai berpikir,mulailah
dengan merasakan.Orang sering mengosongkan pikirannya
ketika harus duduk dan mengerjakan proses berpikir yang
"serius" Tanyakan kepada diri apa yang di rasakan tentang
hal itu,meskipun itu kebosanan.hal inilah yang akan-
menimbulkan dialog mental dalam batin.
4. Tanyakan apa yang di pikirkan: Jika begitu membutuhkan buah pikiran untuk bergabung
tetapi tidak terjadi sesuatu,mundurlah sedikit.jangan
memikirkan subjek tersebut.tanyakan kepada diri sendiri
apa yang di pikirkan tentang subjek tersebut.
5. pikiran tentang apa saja sepanjang waktu: Dalam proses berpikir dapat di rasakan
bahwasanya berpikir merupakan kebiasaan
dan dapat di rasakan. Yaitu maksudnya berpikir
dapat mengubah tindakan yang sebelumnya tahu
untuk melakukan sesuatu yang di perbuat.
Selain itu,seperti di tunjukan oleh peneliti
psikolog, Eric klinger,berpikir yang terus bekerja
sering membawa bagi masalah yang sulit.
BERPIKIR LOGIS
Berpikir logis tampak sangat sulit,seperti apa yang di pikirkan oleh Agus jiddan dan sahabatnya
Berpikir logis seakan-akan memerlukan pola pikir yang sangat jenius,yang penuh rasa kepribadiaan yang mempunyai mental yang tinggi.Sesunguhnya berpikir logis sangat mudah sehingga anak-anak pun dapat melakukanya seperti halnya berpikir terstruktur,ini adalah proses mental yang di alami beberapa kali setiap hari.
Berpikir logis tidak lebih rumit atau menggangu proses mengajukan pertanyaan pada diri sendiri segala sesuatu dan berusaha untuk mencapai jawaban yang masuk akal.
Jika berhenti memikirnya,unsur-unsur akan mencakup apakah jawaban sesuai dengan fakta.
Jadi itulah yang menjadikan "masuk akal" anda sudah mengatahuinya secara intuitif.
Yaitu,sesuatu yang di putuskan untuk diri sendiri dalam setiap kehidupan,nah itulah proses berpikir secara logis untuk mencakup beberapa nilai yang memerlukan pola pikir yang sangat luas.Jadi sekarang banyak para siswa yang tidak dapat memberikan pola pikiran yang logis untuk menggapai segala sesuatu yang dapat di rasakan pada diri sendiri.
Jadi pola pikir siswa harus di tingkatkan lebih baik lagi untuk mencapai pola pikir yang jenius.
seseorang tokoh pendidikan mengatakan bahwasanya pikiran yang di alami siswa dapat berubah
ketika menggunakan pola pikiran yang selalu mendekati pada keperibadiaan.
Jadi kesimpulan bahwasanya pola pikiran yang logis dapat membawa siswa lebih dewasa dan untuk mencapai pribadi yang lebih sederhana dalam pola pikir.
Satu-satunya perbedaan dari situasi berpikir terstuktur seperti menghadapi masalah,menganalisa nilai-nilai keperibadiaan diri untuk menggapai jaringan yang sangat sederhana.
oleh karena itu anda menjadi bingung dan menganggap otak anda kurang tajam,panik,dan karena tidak mengatahui dari mana memulai atau bahwa itu adalah hal yang dapat di kerjakan dengan muda,anda mungkin ingin,yakin bahwa usaha mental anda di bawah standard dan setiap orang di sekitar menyadari betapa tumpul otak anda.
Tapi,anda dapat mengubah situasi tersebut dengan cara instinktif menjadi pikiran yang unggul dan logis. Dengan tenang dan mengarahkan kemampuaan alamiah pikiran anda.
BERPIKIR INDUKTIF
Seseorang siswa harus berpikir secara induktif sepanjang waktu agar bisa mengamati dunia fakta
item,atau situasi.Contoh daripada itu siswa harus pandai menggunakan pola pikir yang dapat membawa dirinya lebih maju,dan memberikan peluang untuk masa depanya nanti.
Jadi adalah salah satu kekurangan dari berpikir induktif yaitu ketika pengamatan atau fakta itu salah,kurang lengkap dan juga asumsipun menjadi salah.
Maksudnya disini yaitu seseorang siswa yang dapat mengendalikan dirinya,tetapi kurang mengoptimalkan kebenaranya untuk menghambat pola pikiran yang secara logis.
Jadi berpikir induktif melibatkan fakta pada keyakinan yang dapat mencapai dan menguji beberapa langkah yaitu:
1. kosentrasi
2. membuat asumsi
3. menguji asumsi
Jadi langkah-langkah pengoptimalan kekuatan pikiran di tegaskan pada seseorang siswa yang kurang dalam berpikir dengan cara induktif. Oleh karena itu seseorang siswa dapat menerapkan dengan pola berpikir induktif melalui dengan penulisan laporan tentang keperibadiaan diri
seseorang siswa dapat memberikan keutamaan yang dapat mengikuti gerakan dengan tujuan kemajuaan antara nilai kepribadiaan seseorang.
BERPIKIR DEDUKTIF
Seseorang siswa bukan hanya berpikir secara induktif melainkan dapat juga berpikir secara deduktif. Salah satu pikiran secara deduktif yaitu ketika seseorang memutuskan bahwa bank adalah tempat bekerja dan seharusnya lebih ketat memuluskan permohonan kredit bagi seorang siswa.
Berpikir deduktif lawan dari berpikir induktif. Sebagai ganti mengumpulkan data dan kemudiaan membuat generalisasi,berpikir induktif dari ujung yang berbeda.
Seseorang siswa mungkin tidak menyadari bahwa berpikiran secara deduktif dapat menjelaskan di balik deduksi sederhana yang membawa tiga fisik penting,yang mewakili langkah-langkah dasar dalam proses berpikir yaitu:
1. premis besar atau generalisasi
2. premis kecil atau generalisasi
3. kesimpulan atau deduksiberpikir deduktif mengandung kekurangan yang sama dengan berpikir induktif.
berpikir deduktif bekerja dengan baik jika premisnya tepat.
Jika tidak,maka kesimpulannya akan salah. Contoh seorang siswa mungkin mengalami proses belajarnya kurang aktif untuk menimbulkan nilai pembelajaranya yang lebih baik.
Seperti halnya berpikir induktif semua kesimpulan yang di capai melalui berpikir deduktif harus
di uji.di periksa ulang dan ganti.
No comments:
Post a Comment