Praktisi hisab dan rukyat Muhammadiyah Sumatera Barat, Firdaus AN, menilai 1 Syawal Idul Fitri 1436 Hijriah berpeluang ditetapkan serentak pada 17 Juli 2015.
"Ijtimak
akhir Ramadhan 1436 Hijriah terjadi pada Kamis 16 Juli 2015 pukul 08.24
WIB, sementara ketinggian hilal sudah mencapai tiga derajat di atas
ufuk. Dengan demikian kemungkinan besar penetapan Idul Fitri akan serentak," kata dia di Padang, Kamis.
Menurut
dia Muhammadiyah telah memutuskan 1 Syawal 1436 Hijriyah jatuh pada 17
Juli, sedangkan pemerintah baru akan melaksanakan sidang isbat 16 Juli,
diawali dengan rukyatul hilal (melihat bulan).
"Berdasarkan
kesepakatan ulama internasional atau imkanur rukyat, hilal dinyatakan
dapat dilihat jika posisinya minimal dua derajat di atas ufuk," kata
Firdaus.
Sementara pada 16 Juli posisi hilal sudah
berada tiga derajat di atas ufuk sehingga sudah dapat dinyatakan bulan
Syawal telah masuk, lanjut dia.
Firdaus mengatakan
jika hilal tidak terlihat saat rukyatul hilal kemungkinan karena
Indonesia berada di daerah tropis sehingga banyak uap yang menjadi
penghalang.
"Secara teori ketinggian hilal tiga
derajat di atas ufuk memang sulit terlihat apalagi di Indonesia, namun
berdasarkan kesepakatan Syawal sudah dinyatakan masuk,
Malam Lailatul Qadar adalah malam mulia yang nilainya lebih baik
daripada 1.000 bulan. Karena itu, umat muslim di seluruh dunia berusaha
agar bisa mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Jutaan umat muslim
rela tak tidur semalam demi menunggu datangnya malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar sesungguhnya menjadi rahasia Allah SWT. Namun,
Rasulullah SAW dalam haditsnya menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar
akan turun pada malam ganjil di antara 10 hari terakhir Ramadhan.
Allah SWT memberikan penjelasan dalam Alquran bahwa malam Lailatul
Qadar adalah malam mulai, dimana malaikat akan turun ke bumi mengatur
segala urusan manusia.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam
kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan
itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat
dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar,” demikian bunyi QS
Al Qadar ayat 1-5.
Inilah 5 tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar yang dikutif pojoksatu.id dari berbagai sumber.
1. Udara dan suasana sejuk
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah Muhammad SAW
bersabda, “Lailatul qadar adalah malam tenteram dan tenang, tidak
terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang matahari
terbit dengan sinar berwarna merah”. (Hadist Hasan).
Dengan demikian, umat Islam yang merasakan malam hari sangat sejuk,
tenang, dan damai, insya Allah malam Lailatul Qadar telah datang
untuknya.
2. Matahari cerah tetapi tidak panas
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, menyebutkan bahwa Rasulullah
Muhammad SAW bersabda, “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari
terbit tinggi tanpa sinar terang,” (HR Muslim).
Selain hawa sejuk, umat Islam juga harus memandang langit pagi. Jika
matahari terbit sangat cerah tetapi tidak panas, maka itu tanda-tanda
mukjizat Lailatul Qadar telah datang.
3. Terbawa mimpi
Umat Islam bisa saja mendapatkan Lailatul Qadar melalui mimpi,
seperti yang dialami Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya. Jika
bermimpi melihat malam Lailatul Qadar dan hati merasa tentram dan
tenang, Insya Allah mimpi itu adalah pertanda datangnya malam Lailatul
Qadar.
4. Bulan tampak separuh bulat
Abu Hurairah radliyallahu’anhu pernah berkata, “Kami pernah
berbincang tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau
berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul,
yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim).
Umat Islam harus peka dan aktif untuk mengetahui gejala alam sebagai
tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. Bisa jadi, itu yang akan
menjadi petunjuk untuk mengetahui datangnya malam Lailatul Qadar.
5. Tidak ada awan dan bintang
Rasulullah SAW bersabda, “Lailatul qadar adalah malam yang terang,
tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin
kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang
(lemparan meteor bagi syaitan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam
al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan).
Jika melihat tanda-tanda tersebut di malam hari, maka yakinlah bahwa
malam Lailatul Qadar telah datang dan sebaiknya perbanyak ibadah agar
mendapatkan kemuliaan yang nilainya lebih dari 1.000 bulan.