Hari
raya Idul Adha pada tahun 2017 kali ini, akan datang tepat pada hari
Jumat tanggal 1 September berdasarkan hitungan kalender masehi.
Kedatangan hari raya kurban tersebut sebenarnya telah lama menjadi
perayaan besar bagi umat Islam. Mengingat kisah Nabi Ismail ‘alahissalam
yang memiliki ketaatan luhur kepada kedua orang tuanya, yaitu Nabi
Ibrahim A.S ( ayahnya ) dan Siti hajar ( ibunya ). Yang mana sewaktu
ketika Nabi Ismail harus ridho untuk mengorbankan dirinya guna memenuhi
perintah Allah SWT. Perintah itu datang dikabarkan lewat mimpi sang
Ayah, atas seruan dari Allah SWT –agar Nabi Ibrahim segera memenuhi
nadzar-nya, yaitu berkenan menyembelih anaknya bernama Ismail.
Padahal
beliau amat sayang dengan putranya tersebut, apalagi kala itu Ismail
kecil masih berumur 7 tahun. Tapi karena itu semua adalah perintah Allah
SWT, akhirnya pengorbanan tetap dilakukan dengan dasar ketaatan. Tidak
ada rasa nikmat sedikit pun jika tidak menaati perintah dari Sang
pencipta alam semesta. Karena itulah dibalik sebuah ujian berat itu,
akhirnya Allah SWT telah mengganti Ismail dengan satu ekor domba, yang
sampai hari ini kita peringati dengan sebutan Hari Raya Kurban / Idul
Adha. Dimana setiap orang muslim dianjurkan untuk berkurban dengan
menyembelih hewan peliharaan berupa kambing, sapi, dan domba,
sebagaimana tuntunan / risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Semuanya
itu pasti terdapat hikmah dan keutamaan jika kita ikut serta
memuliakannya bukan…? Tidak hanya mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim
A.S, tapi berikut adalah beberapa hikmah maupun keutamaan yang dapat
kita ambil atas kedatangan hari raya Idul Adha.
1. Saling Berbagi Rizki
Hari
raya Idul Adha menjadi hari kebahagiaan bagi seluruh umat Islam di
dunia. Karena disini kita akan saling membagi – bagikan rizki, yakni
berupa daging hasil sembelihan hewan kurban secara merata. Bagi setiap
orang yang menerima daging kurban tentunya mereka sangat senang. Begitu
pula bagi Shahibul Kurban, mereka akan mendapatkan rezeki berlipat ganda
sesuai janji Allah SWT di dalam firman-Nya.
2. Berkurban Jadi Jalan Ketaqwaan
Mungkin
saja sebelumnya kita merasa kesulitan untuk memiliki ketaqwaan tinggi
kepada Allah SWT, semisal : Sulit meninggalkan larangan-Nya, dan merasa
hati gundah gelisah karena sering kali meninggalkan perintah-Nya. Maka
hari raya Idul Adha memberi keutamaan untuk menghadapi permasalahan
tersebut. Dalam Q.S. Al Hajj ayat 37, Allah SWT berfirman :
“
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.
Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu
mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. ”
3. Mendapat Pahala Berlipat Ganda
Sungguh
betapa besar ganjaran yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang yang
mau meluangkan untuk berkurban. Bahkan dalam sesuatu dari hewan yang
dikurbankan itu, tidaklah terbuang karena akan digantikan dengan pahala
besar di sisi-Nya. Hal demikian memang didasarkan atas kabar gembira
yang disabdakan oleh Rasulullah SAW –dalam hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah R.huma :
“ Pada setiap lembar bulunya ( hewan kurban ) itu kita memperoleh satu kebaikan. ”
Bukan
hanya itu, bahkan dalam sebuah riwayat Imam Abul Qasim Al Ashbahani,
dari Sahabat Ali bin Abi Thalib R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda
kepada Fatimah R.Ha :
“
Wahai Fatimah, bangkitlah dan saksikan penyembelihan binatang kurbanmu,
Sesungguhnya bagimu pada awal tetesan darah binatang itu sebagai
pengampunan untuk setiap dosa, ketahuilah kelak dia akan didatangkan (di
hari akhirat) dengan daging dan darahnya dan diletakkan di atas
timbangan kebaikanmu 70 kali lipat “.
4. Dijauhkan Dari Neraka
Tiada
henti-hentinya Allah SWT memberikan keutamaan, terlebih bagi siapa saja
orang yang berkurban dengan penuh keikhlasan. Dimana pengorbanan itu
semata – mata diberikan atas dasar ketaatan dengan rasa penuh
kegembiraan, maka kelak Allah SWT akan menjaga mereka semua dari siksaan
api neraka. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Al – Husein bin Ali, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“
Barang siapa berkurban dengan lapang dada (senang hati) dan ikhlas
hanya mengharap pahala dari Allah, maka dia akan diHijab dari neraka “ ( H.R At Thabrani )
5. Pintu Penyelamatan Dunia Akhirat
Mempersiapkan
hewan penyembelihan pada hari raya Idul Adha, ternyata terdapat pula
hikmah yang didapatkan. Kita akan didekatkan dengan rasa sosial yang
tinggi, dimana hal itu akan menjauhkan dari semua rasa terlalu cinta
terhadap perkara duniawi. Perlu diketahui bahwa terlalu cinta terhadap
dunia, juga akan berdampak pada kerusakan moral. Karena mampu membutakan
rasa saling mengasihi terhadap sesama atau orang yang membutuhkan.
Dengan
berkurban pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka akan membuat kita menjadi
lebih mengerti betapa bahagianya jika kita memiliki rasa sosial tinggi.
Selain itu keutamaan pahala berlipat ganda tentunya akan menjadi
tabungan di akhirat kelak.
6. Mengenang Kepatuhan Nabi Ibrahim A.S
Pada
hari raya Idul Adha, pastinya terkenang kembali betapa besar ketaatan
dan kepatuhan Nabi Ibrahim Alaissalam atas perintah – perintah Allah
SWT. Sehingga ia telah berhasil menjalankannya dengan baik. Maka disini
paling tidak dapat mencontoh perilaku beliau, yang tak menoleh sedikit
pun dari apa yang ditugaskan Allah SWT –meski perintah tersebut amat
berat baginya.
7. Berkurban Menjadi Kendaraan Akhirat
Hari
raya Idul Adha mampu mendatangkan keutamaan khususnya bagi Shahibul
Kurban, yaitu sebuah kendaraan di akhirat kelak. Dimana kendaraan itu
akan mempermudahkannya kelak, guna melawati sebuah jembatan menuju
surga. Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Ibnu Rif’ah R.A, bahwa Nabi SAW bersabda :
“
Perbesarlah kurban – kurban kalian, karena qurban itu ( nantinya )
akan menjadi kendaraan-kendaraan dalam melewati jembatan As Shirat (
jembatan di atas neraka jahanam yang menghubungkan pintu surga ) menuju
surga. ”
Itulah
semua hikmah dan keutamaan hari raya Idul Adha yang tidak boleh
dilewatkan. Maka dengan kedatangannya, semoga dapat meningkatkan
ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT.
Ditulis Oleh : Agus Jiddan