animasi-bergerak-agama-religi-0150 animasi-bergerak-selamat-datang-0025 animasi-bergerak-selamat-datang-0025 animasi-bergerak-selamat-datang-0025

Thursday, March 2, 2017

10 hal menarik mengenai kedatangan Raja Salman ke Indonesia


JAKARTA, Indonesia - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud berkunjung ke Indonesia pada tanggal 1-9 Maret. Dia dijadwalkan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 12:30 WIB usai sebelumnya melakukan kunjungan kenegaraan selama empat hari di Malaysia.

Ini menjadi tur ke beberapa negara Asia pertama yang dilakukan oleh Raja Salman sejak diangkat sebagai pemimpin negara Petro Dollar tersebut sejak Januari 2015 lalu. Raja Salman juga bermaksud memenuhi undangan dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang pernah mengundangnya ketika bertandang ke Saudi pada tahun 2015 lalu.
Dia akan berada di Jakarta selama tiga hari, lalu dilanjutkan berlibur di Pulau Bali selama enam hari.
Pemerintah Indonesia mengatakan kunjungan Raja Salman dinilai bersejarah karena ini menjadi kedatangan kedua Raja Arab setelah kunjungan Raja Faisal di tahun 1970.
Oleh sebab itu, Indonesia berharap bisa mengambil banyak manfaat dari kedatangan perdana Raja Salman di Tanah Air. Apalagi Presiden Jokowi menargetkan nilai investasi yang dibenamkan mencapai US$25 miliar.
Berikut 10 fakta menarik mengenai kunjungan Raja Salman ke Indonesia:
1. Disambut Presiden Jokowi di Bandara Halim
Raja Salman bisa disebut menjadi pemimpin negara pertama yang disambut secara langsung oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Bandara Halim Perdana Kusuma. Gestur ini merupakan respons balasan dari mantan Gubernur DKI itu setelah sebelumnya juga disambut saat menjejakan kaki di Saudi.
Dari sana Raja Salman kemudian akan dijamu di Istana Bogor sekitar pukul 13:15 WIB. Menurut Kepala Sekretariat Kepresidenan, Darmansjah Djumala, selain Raja, ada 35 delegasi dan 50 perangkat yang akan ikut ke Istana Bogor.
Begitu tiba di Istana Bogor, maka akan dilakukan penyambutan kebesaran yang diiringi pasukan berkuda, drumband, pasukan tradisional dan dentuman meriam. Kendaraan resmi Raja Salman nantinya akan disambut barisan anak-anak sekolah di sepanjang pintu masuk menuju ke Istana Bogor.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bilateral delegasi dari kedua negara.
“Nanti juga akan ada penanaman pohon bersama sebagai tanda persahabatan kedua negara. Akan ada 16 pohon dan jenisnya bermacam-macam,” kata Darmansjah ketika ditemui media pada Senin, 27 Februari.
2. Bawa rombongan 1.500 orang
Sudah menjadi hal yang lumrah setiap kali Raja Salman pergi, maka dia akan didampingi oleh jumlah rombongan yang besar. Dalam kunjungannya ke Indonesia, Raja didampingi sekitar 1.500 orang termasuk 25 pangeran dan 14 Menteri.
1.500 orang itu ada yang sudah tiba di Indonesia sebelum kedatangan Raja. Menurut Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, Osama bin Al-Mohammed al-Shuaibi, besarnya jumlah rombongan yang datang disebabkan jumlah kesepakatan dan kerja sama yang akan diteken.
Ribuan orang ini, kata Osama juga ikut mendampingi Raja Salman ketika dia akan berlibur ke Pulau Bali.
“Beruntung, kami berhasil mengakomodir 1.000 orang di Jakarta dan yang nantinya akan bepergian ke Bali dengan pesawat,” ujar Osama ketika memberikan keterangan pers pada Selasa, 28 Februari.
3. Terbang dengan 7 pesawat
Mengingat besarnya jumlah delegasi yang menyertai kunjungan Raja, maka mustahil bisa diangkut dengan menggunakan satu pesawat. Pemerintah Arab Saudi menyediakan tujuh pesawat, yang terdiri dari 6 pesawat jenis Boeing dan satu pesawat Hercules yang diparkir di Bandara Halim dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Mereka turut membawa barang logistik yang tidak sedikit, bahkan totalnya mencapai 450 ton. Beberapa barang yang dibawa antara lain tangga khusus yang didatangkan dari Saudi. Tangga ini berfungsi seperti eskalator dan kerap digunakan Raja agar dia tidak perlu bersusah payah turun dari kabin pesawat.
Sementara, delegasi juga mengirimkan mobil dua mobil mewah Mercedes dari Jakarta menuju ke Bali.
4. Teken 10 nota kesepahaman
Dalam kunjungan Raja Salman, akan ada 10 nota kesepahaman (MoU) di tingkat pemerintah yang akan ditanda tangani. Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama bin Al-Mohammed al-Shuaibi, menjelaskan ini lah yang menjadi penyebab besarnya jumlah delegasi yang menyertai kunjungan Raja Salman ke Indonesia.
“Ke-10 MoU menyangkut bidang keamanan, islamic affairs, kesehatan, budaya, pendidikan, perdagangan, investasi, UKM, perikanan dan operasional penerbangan sipil. Pada Senin malam kemarin, kami sudah berhasil merampungkan 8 MoU,” kata Osama di gedung Kedutaan Saudi pada Selasa, 28 Februari.
Dia mengaku tidak mengetahui secara detail total nilai dari investasi yang akan dibenamkan oleh Saudi ke Indonesia.
“Yang pasti nominalnya besar,” kata Osama.
Beragam bidang kerja sama yang diteken dengan Indonesia sekaligus merealisasikan visi Pemerintah Saudi di tahun 2030 nanti yang membuat diversifikasi pemasukan dan tidak semata-mata mengandalkan pada sektor perminyakan semata.

5. Dijamu dengan menu Indonesia
Begitu tiba di Istana Bogor, Raja Salman akan dijamu makan siang dengan menu kombinasi antara Timur Tengah dan Indonesia. Kepala Sekretariat Kepresidenan, Darmansjah Djumala mengatakan menu Indonesia yang disajikan kemungkinan seafood yang dibakar, makanan ringan dan makanan penutup.
“Raja sendiri tidak memiliki permintaan khusus. Namun, mereka hanya meminta makanan yang disajikan sehat, terdapat sayur dan buah,” ujar Darmansjah.
Oleh sebab itu, kata dia, Indonesia akan menggunakan kesempatan tersebut sekaligus untuk mengenalkan buah-buah khas Indonesia untuk dinikmati. Raja Salman juga akan dijamu dengan tarian khas Indonesia yang dibawa oleh seniman Denny Malik.
6. Bertemu pemimpin ormas Islam
Selain melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo, selama berada di Jakarta, Raja Salman akan melakukan kegiatan lain yakni mengunjungi Masjid Istiqlal, berpidato di gedung DPR dan menemui pemimpin ormas Islam.
Menurut Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama bin Al-Mohammed al-Shuaibi, nama-nama pemimpin ormas Islam akan ditentukan oleh pihak Kementerian Luar Negeri. Raja hanya tinggal berbincang saja dengan mereka.
Apakah ini berarti Front Pembela Islam (FPI) masuk ke dalam daftar ormas yang akan ditemui oleh Raja Salman? Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan nama pemimpin ormas Islam yang akan diajukan kepada Raja Salman sebelumnya telah didiskusikan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Muhammadiyah.
"Tentu yang akan diajukan adalah tokoh-tokoh Islam yang mewakili wajah Islam Indonesia," ujar Arrmanatha yang dihubungi Rappler melalui telepon.
Selain bertemu dengan pemimpin ormas Islam, Raja Salman juga akan menemui pemimpin agama lainnya.
7. Kerahkan 10 ribu personel Polri
Untuk pengamanan selama Raja Salman berada di Indonesia, Polri akan mengerahkan sekitar 10 ribu personel. Mereka disebar di tiga area yakni Jakarta, Bali dan Bogor.
“Di Jakarta, kami akan libatkan setidaknya 2.000 anggota pengamanan, kemudian di Bogor kami kerahkan 2.252 orang dan sekitar 5.000 orang pengamanan di Bali,” ujar Wakapolri Syafruddin kepada media.
Terlebih, pada hari Senin kemarin sempat kembali terjadi aksi teror di Kecamatan Cicendo, Bandung. Pelaku yang diketahui merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu sempat meletakan bom panci di Taman Pandawa yang sedang ramai digunakan oleh anak-anak sekolah.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dan pelaku bisa dilumpuhkan. Proses pengamanan yang cepat ini sempat menuai pujian dari otoritas Arab Saudi.
8. Pesan beberapa hotel mewah
Tim advanced dari Kerajaan Arab Saudi sudah memesan beberapa hotel mewah untuk tempat Raja Salman menginap di Jakarta dan Bali. Di Jakarta, mereka diketahui memesan empat hotel mewah yaitu Raffles, Ritz Carlton, JW Marriott dan Westin.
Sementara, selama berlibur di Bali, mereka memesan dua hotel di area Nusa Dua yaitu St. Regis dan Laguna. Sempat menimbulkan tanda tanya mengapa Raja Salman memilih berlibur di Pulau Dewata.
Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama bin Al-Mohammed al-Shuaibi mengatakan hal itu tidak terlepas dari kemahsyuran dari panorama Bali yang sudah didengar oleh Raja Salman sendiri.
Selama berada di sana, Raja akan beristirahat dan tidak bersedia diekspos oleh media. Pemerintah Saudi juga berjanji, mereka tidak akan menutup area pariwisata di Pulau Bali. Semua kegiatan akan berjalan normal seperti biasa.
9. Ada pengalihan arus lalu lintas
Kedatangan Raja Salman ke Indonesia pasti akan berpengaruh kepada arus lalu lintas di ibukota. Kasubdit Pembinaan dan Penegakam Hukum (Bin Gakkum) Polda Metro Jaya, AKB Polisi Budiyanto mengatakan, saat Raja Salman tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma pihaknya akan melakukan penutupan jalan, sehingga jalur yang akan dilewati Raja Salman akan lancar dan aman.
Hal serupa juga dilakukan ketika dia melalui area Kuningan dan Jalan Jenderal Gatot Subroto untuk menuju ke gedung DPR. Sementara, gerbang tol (GT) Bogor Tol Jagorawi akan ditutup dimulai pukul 12:30 - 13:30 WIB. Hal ini untuk memudahkan iring-iringan Raja Salman melintas menuju ke Istana Bogor dan kembali ke area ibukota.
10. Lebih dari sekedar urusan haji dan TKI
Pemerintah Indonesia berusaha untuk memperluas hubungan kerja sama dengan Saudi sehingga tidak lagi terpaku hanya kepada isu tenaga kerja dan kuota haji. Hal ini dilakukan agar hubungan kedua negara terlihat sejajar lantaran Indonesia dan Arab Saudi sama-sama merupakan anggota negara G20.
Itu sebabnya, jenis MoU yang diteken dalam kunjungan Raja Salman mencakup ragam bidang dan tidak terpaku kepada dua isu tersebut.
Juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir mengatakan untuk bisa mendatangkan Raja Salman ke Indonesia diperlukan proses panjang. Ada intensitas pendekatan yang dilakukan oleh Indonesia dalam tiga tahun terakhir kepada Saudi.
“Menlu Indonesia tiga kali melakukan kunjungan resmi ke Saudi. Sementara, Menlu Saudi dua kali berkunjung ke Indonesia. Itu belum termasuk pejabat tinggi Indonesia lainnya yang juga berkunjung ke sana,” tutur Arrmanatha.
Mekanisme hubungan bilateral kedua negara pun, kata Arrmanatha, sudah dibawa ke tingkat Menlu, tidak lagi pejabat eselon satu seperti dulu.
“Dulu, Ketua Sidang Komisi Bersama (SKB) dari Saudi adalah Direktur Jenderal di bidang ketenagakerjaan, karena selama ini mereka memandang hubungan kerja sama dengan Indonesia sebatas itu. Tetapi, kini SKB sudah dibawa ke level antar Menlu,” katanya
                                                                                               

                                                                                              By : Agus jiddan85


No comments: