1.Jokowi
Partai oposisi terbesar PDI Perjuangan, akhirnya mengumumkan nama Gubernur Jakarta Joko Widodo
sebagai kandidat presiden, mengakhiri bulan-bulan ketegangan tentang apakah orang yang paling popular
itu akan menjadi pemimpin negara demokrasi terbesar ke-tiga dunia itu akan maju dalam pencalonan.Berbagai jajak pendapat publik menunjukkan Jokowi, begitu ia dikenal secara popular, jauh melampaui para kandidat calon presiden lainnya, dalam menghadapi pemilihan pada 9 Juli mendatang.
Hanya dalam waktu satu tahun setelah menjabat gubernur ibukota Jakarta, ia meraih popularitas nasional berkat gayanya yang sederhana. Meski pendekatannya melintasi kelas sosial, tapi secara khusus ia mendapat dukungan kuat diantara orang miskin dan kelas menengah baru yang jumlahnya berkembang pesat di Indonesia.
2.Prabowo Subianto
Prabowo Subianto selalu muncul dalam beragam survei sebagai salah satu kandidat yang mendapat banyak dukungan untuk maju sebagai calon Presiden pada pemilu 2014. Apa janji Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini bila benar-benar menjadi Presiden?
Salah satu janji yang disuarakan Prabowo adalah tidak akan memprioritaskan kader partainya menjadi menteri bila dia menjadi Presiden. Dia mengatakan syarat utama seorang menteri bukanlah latar belakangnya sebagai kader partai penguasa, melainkan integritas dan kualitas terbaik di bidangnya.
Pengusungan Joko Widowo sebagai calon gubernur dalam Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2012 menjadi contoh yang disebut Prabowo dari janjinya itu. Dia mengaku sebagai orang yang meminta kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk mengusung Jokowi sebagai kandidat pemimpin Jakarta. Dia juga mengaku mendorong Basuki Tjahjaja Purnama untuk mendampingi Jokowi, meski saat itu Basuki belum menjadi kader partainya.
3.Aburizal Bakrie
Aburizal Bakrie ( Ical ) adalah capres terpopuler di Indonesia untuk
pemilihan Calon Presiden 2014. Sebuah ekspresi kekesalan dari seorang
Ibu yang masih mempunyai hak pilih dan juga sikap lugas yang ditunjukkan
atas ketidaksukaan kepada Aburizal Bakrie.
Saya hanya bisa nyengir-nyengir saja dan berusaha sedikit menjelaskan kepada Ibunda temanku itu. Memang benar apa yang dikatakan oleh TV One yang ternyata stasiun TV swasta milik Aburizal Bakrie. Itu bukan sebuah ‘pesan’ yang bertujuan menyesatkan. TV One hanya berusaha mengejawantahkan pepatah Wong Jowo jaman dahulu kala : ” I will never lie to you, I will only deceive you or not telling you the truth ”. Itu sebuah ‘etika feodal’ yang bermaksud untuk menyenangkan hati Sang Bendoro (majikannya).
Ical capres terpopuler ? Sudah barang tentu benar, Siapa sihh yang tak kenal nama Aburizal Bakrie ? Jujur saja lebih susah membayangkan sosok Mahfud MD, Gita Wirjawan, Pramono Edhie atau bahkan bentuk wajah Anis Matta. Tapi wajah Ical Bakrie ? Hampir semua orang mengenalnya. Dan itulah tanda bahwa memang dia Calon Terpopuler Presiden RI.
Bahkan anaknya Ical sendiri, Ardi Bakrie mempromosikan habis-habisan ayahnya ( Ical ) bahwa tak ada panutan atau tokoh dimuka bumi ini yang jadi idolanya selain bokapnya sendiri, Aburizal Bakrie. Pokonya babe Ical Bakrie is the best. Nobody but him. Ya wajar-wajar saja to. Lha wong itu bapaknya sendiri, ngomong di TV-nya sendiri, Ngalem (nyangjung) bapaknya sendiri. Dan Mau tak mau semua jajaran direksi dan karyawan TV One pun pasti mengiyakan, menyetujui, bahwa Ical is the best meskipun hatinya sebagian besar pada nggrundel (complain) siapa tahu juga sihh. Termasuk juga Karni Ilyas, host acara program terfavorit ‘ Indonesia Lawyer Club’ sekaligus Pemred TV One. Meski kabarnya Karni Ilyas itu orang yang idealis, konsisten, dan punya integritas tinggi, akan tetapi dalam konteks ini rasa-rasanya ia tak bergeming juga. Tapi begitulah salah satu resiko menjadi bawahan atau pun pekerja dari sebuah ‘juragan konglomerat’. Itu konsekwensi logis, sebagai harga yang harus ‘dibayar sangat mahal’ untuk sebuah nilai.
4.Mahfud MD
dalam sambutannya mengatakan pendeklarasian yang dibacakan bersama-sama oleh sejumlah tokoh lintas etnis tersebut ia anggap sebagai sebuah penyanderaan, dan bukanlah sebuah penghormatan.
"Artinya saya menjadi tersandra dalam amanah-amanah yang disampaikan. Saya menganggap ini ajakan untuk berjuang," katanya.
Dalam sambutannya Mahfud menyoroti soal lemahnya penegakan hukum. Hal itu berimplikasi pada keterpurukan ekonomi, dan penyia-nyiaan sumber daya alam. Selain itu potensi-potensi disintegrasi bangsa juga disebabkan oleh lemahnya penegakan hukum.
Mahfud memahami bahwa undang-undang nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden mengharuskan seorang calon presiden hanya boleh dicalonkan oleh Partai Politik. Sedangkan Mahfud yang selama ini digadang-gadang maju dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), belum juga diberikan kepastian oleh partai tersebut.
"Dukungan yang sudah saya bawa ini tentunya harus disampaikan kepada partai politik. Oleh karena itu saya pertama-tama akan meyampaikan surat (dukungan) ini ke PKB. Akan saya sampaikan bahwa saya kader PKB," ujarnya.
"Saya tidak bermimpi ini pasti jadi, tapi saya jalani dengan optimis perjuangan ini. Jika kita jalani dengan bersungguh-sungguh dan tulus, Tuhan dari agama apapun pasti bersama orang-orang yang tulus dan tidak kenal lelah," tandasnya.
Usai memberikan sambutan, Mahfud lalu menyerahkan surat tersebut ke Wakil Sekjen PKB, Daniel Johan.
Walikota
Surabaya Tri Rismaharini tak pernah lepas dari pemberitaan.
Program-program kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang
berani untuk mengubah wajah Kota Surabaya ini pun kerap mengundang decak
kagum sejumlah politisi.
Perempuan yang kerap disapa Risma pun disebut-sebut sebagai calon presiden potensial yang memiliki elektabilitas tinggi setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Seperti halnya yang diungkapkan politisi senior PDIP Sabam Sirait. Ia mengaku kagum dan bangga tokoh perempuan seperti Risma muncul sebagai tokoh potensial calon presiden.
"Saya kenal benar dengan dia. Risma baik dan relatif jujur. Kemudian sekarang disebut sebagai salah satu capres, nggak apa-apa. Saya senang ada tokoh perempuan yang muncul," ujar Sabam di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Namun, Ia menyarankan agar Risma menunda dulu wacana pencapresannya. Menurutnya Walikota Surabaya itu sebaiknya melalui jenjang Gubernur terlebih dahulu.
"Sudahlah, kalau nyapres jangan dululah. Dia bisa naik menjadi calon gubernur Jawa Timur saja sudah bagus," jelas ayah dari anggota DPR Maruarar Sirait itu.
Namun, kata Sabam semua tergantung kepada Risma. Jika memang Risma mendapatkan dukungan penuh untuk maju dalam pemilihan presiden 2014 maka akan dipersilakan. "Tapi kalau dapat dukungan untuk mencapres, ya silakan," tandas Sabam yang juga mantan anggota DPR itu. (Adi/Mvi)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/788197/tri-rismaharini-ikut-nyapres-sabam-sirait-pdip-jangan-dululah#sthash.FmWgh1Oi.dpuf
Perempuan yang kerap disapa Risma pun disebut-sebut sebagai calon presiden potensial yang memiliki elektabilitas tinggi setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Seperti halnya yang diungkapkan politisi senior PDIP Sabam Sirait. Ia mengaku kagum dan bangga tokoh perempuan seperti Risma muncul sebagai tokoh potensial calon presiden.
"Saya kenal benar dengan dia. Risma baik dan relatif jujur. Kemudian sekarang disebut sebagai salah satu capres, nggak apa-apa. Saya senang ada tokoh perempuan yang muncul," ujar Sabam di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Namun, Ia menyarankan agar Risma menunda dulu wacana pencapresannya. Menurutnya Walikota Surabaya itu sebaiknya melalui jenjang Gubernur terlebih dahulu.
"Sudahlah, kalau nyapres jangan dululah. Dia bisa naik menjadi calon gubernur Jawa Timur saja sudah bagus," jelas ayah dari anggota DPR Maruarar Sirait itu.
Namun, kata Sabam semua tergantung kepada Risma. Jika memang Risma mendapatkan dukungan penuh untuk maju dalam pemilihan presiden 2014 maka akan dipersilakan. "Tapi kalau dapat dukungan untuk mencapres, ya silakan," tandas Sabam yang juga mantan anggota DPR itu. (Adi/Mvi)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/788197/tri-rismaharini-ikut-nyapres-sabam-sirait-pdip-jangan-dululah#sthash.FmWgh1Oi.dpuf
Walikota
Surabaya Tri Rismaharini tak pernah lepas dari pemberitaan.
Program-program kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang
berani untuk mengubah wajah Kota Surabaya ini pun kerap mengundang decak
kagum sejumlah politisi.
Perempuan yang kerap disapa Risma pun disebut-sebut sebagai calon presiden potensial yang memiliki elektabilitas tinggi setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Seperti halnya yang diungkapkan politisi senior PDIP Sabam Sirait. Ia mengaku kagum dan bangga tokoh perempuan seperti Risma muncul sebagai tokoh potensial calon presiden.
"Saya kenal benar dengan dia. Risma baik dan relatif jujur. Kemudian sekarang disebut sebagai salah satu capres, nggak apa-apa. Saya senang ada tokoh perempuan yang muncul," ujar Sabam di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Namun, Ia menyarankan agar Risma menunda dulu wacana pencapresannya. Menurutnya Walikota Surabaya itu sebaiknya melalui jenjang Gubernur terlebih dahulu.
"Sudahlah, kalau nyapres jangan dululah. Dia bisa naik menjadi calon gubernur Jawa Timur saja sudah bagus," jelas ayah dari anggota DPR Maruarar Sirait itu.
Namun, kata Sabam semua tergantung kepada Risma. Jika memang Risma mendapatkan dukungan penuh untuk maju dalam pemilihan presiden 2014 maka akan dipersilakan. "Tapi kalau dapat dukungan untuk mencapres, ya silakan," tandas Sabam yang juga mantan anggota DPR itu. (Adi/Mvi)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/788197/tri-rismaharini-ikut-nyapres-sabam-sirait-pdip-jangan-dululah#sthash.FmWgh1Oi.dpuf
Perempuan yang kerap disapa Risma pun disebut-sebut sebagai calon presiden potensial yang memiliki elektabilitas tinggi setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Seperti halnya yang diungkapkan politisi senior PDIP Sabam Sirait. Ia mengaku kagum dan bangga tokoh perempuan seperti Risma muncul sebagai tokoh potensial calon presiden.
"Saya kenal benar dengan dia. Risma baik dan relatif jujur. Kemudian sekarang disebut sebagai salah satu capres, nggak apa-apa. Saya senang ada tokoh perempuan yang muncul," ujar Sabam di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Namun, Ia menyarankan agar Risma menunda dulu wacana pencapresannya. Menurutnya Walikota Surabaya itu sebaiknya melalui jenjang Gubernur terlebih dahulu.
"Sudahlah, kalau nyapres jangan dululah. Dia bisa naik menjadi calon gubernur Jawa Timur saja sudah bagus," jelas ayah dari anggota DPR Maruarar Sirait itu.
Namun, kata Sabam semua tergantung kepada Risma. Jika memang Risma mendapatkan dukungan penuh untuk maju dalam pemilihan presiden 2014 maka akan dipersilakan. "Tapi kalau dapat dukungan untuk mencapres, ya silakan," tandas Sabam yang juga mantan anggota DPR itu. (Adi/Mvi)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/788197/tri-rismaharini-ikut-nyapres-sabam-sirait-pdip-jangan-dululah#sthash.FmWgh1Oi.dpuf
Walikota
Surabaya Tri Rismaharini tak pernah lepas dari pemberitaan.
Program-program kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang
berani untuk mengubah wajah Kota Surabaya ini pun kerap mengundang decak
kagum sejumlah politisi.
Perempuan yang kerap disapa Risma pun disebut-sebut sebagai calon presiden potensial yang memiliki elektabilitas tinggi setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Seperti halnya yang diungkapkan politisi senior PDIP Sabam Sirait. Ia mengaku kagum dan bangga tokoh perempuan seperti Risma muncul sebagai tokoh potensial calon presiden.
"Saya kenal benar dengan dia. Risma baik dan relatif jujur. Kemudian sekarang disebut sebagai salah satu capres, nggak apa-apa. Saya senang ada tokoh perempuan yang muncul," ujar Sabam di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Namun, Ia menyarankan agar Risma menunda dulu wacana pencapresannya. Menurutnya Walikota Surabaya itu sebaiknya melalui jenjang Gubernur terlebih dahulu.
"Sudahlah, kalau nyapres jangan dululah. Dia bisa naik menjadi calon gubernur Jawa Timur saja sudah bagus," jelas ayah dari anggota DPR Maruarar Sirait itu.
Namun, kata Sabam semua tergantung kepada Risma. Jika memang Risma mendapatkan dukungan penuh untuk maju dalam pemilihan presiden 2014 maka akan dipersilakan. "Tapi kalau dapat dukungan untuk mencapres, ya silakan," tandas Sabam yang juga mantan anggota DPR itu. (Adi/Mvi)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/788197/tri-rismaharini-ikut-nyapres-sabam-sirait-pdip-jangan-dululah#sthash.FmWgh1Oi.dpuf
Perempuan yang kerap disapa Risma pun disebut-sebut sebagai calon presiden potensial yang memiliki elektabilitas tinggi setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Seperti halnya yang diungkapkan politisi senior PDIP Sabam Sirait. Ia mengaku kagum dan bangga tokoh perempuan seperti Risma muncul sebagai tokoh potensial calon presiden.
"Saya kenal benar dengan dia. Risma baik dan relatif jujur. Kemudian sekarang disebut sebagai salah satu capres, nggak apa-apa. Saya senang ada tokoh perempuan yang muncul," ujar Sabam di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Namun, Ia menyarankan agar Risma menunda dulu wacana pencapresannya. Menurutnya Walikota Surabaya itu sebaiknya melalui jenjang Gubernur terlebih dahulu.
"Sudahlah, kalau nyapres jangan dululah. Dia bisa naik menjadi calon gubernur Jawa Timur saja sudah bagus," jelas ayah dari anggota DPR Maruarar Sirait itu.
Namun, kata Sabam semua tergantung kepada Risma. Jika memang Risma mendapatkan dukungan penuh untuk maju dalam pemilihan presiden 2014 maka akan dipersilakan. "Tapi kalau dapat dukungan untuk mencapres, ya silakan," tandas Sabam yang juga mantan anggota DPR itu. (Adi/Mvi)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/788197/tri-rismaharini-ikut-nyapres-sabam-sirait-pdip-jangan-dululah#sthash.FmWgh1Oi.dpuf
No comments:
Post a Comment