Sumber di twitter TMC Polda Metro Jaya menyebutkan kecelakaan Uje terjadi di kawasan Pondok Indah Jakarta. Motor yang dikendarai Uje menabrak pohon yang mengakibatkan Ustad yang sempat bergelut dengan dunia gelap ini meninggal di tempat. Rencananya jenazah Uje akan disalatkan di Masjid Istiqlal Jakarta setelah salat Jumat dan akan dimakamkan di pemakaman umum.
Sumber lain mengatakan, bahwa Uje mengendarai motor sport dari arah Kemang. Karena kondisinya tidak fit motornya oleng dan menabrak pembatas jalan kemudian menabrak pohon. Warga yang sempat melihat kejadian tersebut berusaha menolong namun nyawanya tidak terselamatkan.
Uje Lahir di Jakarta, 12 April 1973. Dia
merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara. Ayahnya bernama Alm. H. Ismail
Modal dan umminya bernama Ustz Dra. Hj. Tatu Mulyana. Uje menikah
dengan Pipik Dian Irawati pada 7 September 1999 dan dikaruniai tiga
anak. Selamat Jalan Bang Uje. Tuhan bersama orang-orang yang saleh.
1. Jenazah Uje diantar ribuan orang
Uje memang bukan sembarang dai. Hal ini terlihat dari para pengantarnya yang mencapai ribuan orang.Ribuan orang rela berjalan kaki dari Masjid Istiqlal untuk menghantarkan Uje ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Karet Tengsin, Jakarta Pusat.
Selama dalam perjalanan, tak henti-hentinya salawat berkumandang mengiringi jenazah Uje. Ribuan orang berduka dengan kepergian Uje.
2. Uje meninggal di Hari Surga
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menyebut Ustaz Jeffry Al-Buchori meninggal dalam keadaan syahid. Sebabnya Ustaz Uje, demikian ia disapa, meninggal pada hari Jumat atau hari surga.Ketua MUI Jawa Barat KH Hafid Utsman menuturkan ciri-ciri masuk surga itu Tuhan memanggilnya pada hari Jumat.
"Kepergian Uje ke Rahmatullah itu bagus menurut agama sebab di hari Jumat. Jumat seperti hari surga atau syahid," katanya di Bandung, Jumat (26/4).
Meski demikian, kata dia, pada dasarnya tidak ada hari yang buruk. Namun Jumat adalah hari yang baik. "Insya Allah Ustaz Uje masuk surga," jelasnya.
3. Mulai dari presiden, menteri hingga rakyat berduka
Meninggalnya Ustaz Jeffry menjadi dukacita bagi seluruh rakyat
Indonesia. Presiden SBY, menteri dan seluruh kalangan menyampaikan salam
perpisahan untuk Uje.
Dalam status twitternya, Presiden menilai Uje sebagai sosok yang mencerahkan. "Kita kehilangan lagi orang baik yg mencerahkan. Selamat jalan Ustadz Jefri, semoga nilai yg disebarkan bisa menginspirasi kita semua. *SBY*," tulis Presiden SBY dalam akun twitter @SBYudhoyono miliknya.
Karangan bunga pun berderet dari para pejabat. Mulai dari Menteri Pendidikan Muhammad Nuh hingga Kasad Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengirimkan rangkaian duka cita.
Sementara itu ribuan masyarakat mengantarkan Uje ke peristirahatan terakhirnya.
Dalam status twitternya, Presiden menilai Uje sebagai sosok yang mencerahkan. "Kita kehilangan lagi orang baik yg mencerahkan. Selamat jalan Ustadz Jefri, semoga nilai yg disebarkan bisa menginspirasi kita semua. *SBY*," tulis Presiden SBY dalam akun twitter @SBYudhoyono miliknya.
Karangan bunga pun berderet dari para pejabat. Mulai dari Menteri Pendidikan Muhammad Nuh hingga Kasad Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengirimkan rangkaian duka cita.
Sementara itu ribuan masyarakat mengantarkan Uje ke peristirahatan terakhirnya.
4. Meski meninggal, Uje tetap memberi manfaat
Banyaknya pelawat yang berdatangan ke makam Ustaz Jeffry di Tempat
Pemakaman Umum (TPU) Karet Tengsin, Blok A II, Jakarta Pusat
mendatangkan keuntungan bagi para pedagang. Pedagang dadakan tersebut
sengaja datang ke area sekitar makam Uje untuk berjualan.
"Pas saya dengar berita meninggalnya Uje, saya langsung ke sini. Saya tahu bakal ramai nih. Makanya saya dagang di sini," kata Hendry (31), pedagang minuman saat ditemui TPU Karet Tengsin, Sabtu (27/4).
Pria asal Lampung ini mengaku mendapat untung berlipat sejak berjualan dari kemarin. Jika dalam sehari, dirinya bisa menjual tiga galon es teh, maka di depan makam Uje, sebanyak tiga galon sudah habis dalam waktu setengah hari.
Keuntungan besar tidak hanya ditangguk oleh pedagang makanan dan minuman, loper koran pun memanfaatkan kedatangan para peziarah ke makam Uje. Salah satunya seperti yang dilakukan Hamsir (60).
"Saya emang sengaja datang ke sini. Biasanya saya mangkal di Slipi. Banyak orang yang beli koran yang gambar depannya Uje," ujar pria yang biasa disapa Bang Kumis ini.
Meski telah meninggal Uje masih memberikan manfaat bagi sesamanya.
"Pas saya dengar berita meninggalnya Uje, saya langsung ke sini. Saya tahu bakal ramai nih. Makanya saya dagang di sini," kata Hendry (31), pedagang minuman saat ditemui TPU Karet Tengsin, Sabtu (27/4).
Pria asal Lampung ini mengaku mendapat untung berlipat sejak berjualan dari kemarin. Jika dalam sehari, dirinya bisa menjual tiga galon es teh, maka di depan makam Uje, sebanyak tiga galon sudah habis dalam waktu setengah hari.
Keuntungan besar tidak hanya ditangguk oleh pedagang makanan dan minuman, loper koran pun memanfaatkan kedatangan para peziarah ke makam Uje. Salah satunya seperti yang dilakukan Hamsir (60).
"Saya emang sengaja datang ke sini. Biasanya saya mangkal di Slipi. Banyak orang yang beli koran yang gambar depannya Uje," ujar pria yang biasa disapa Bang Kumis ini.
Meski telah meninggal Uje masih memberikan manfaat bagi sesamanya.
No comments:
Post a Comment