Apa arti alhamdulillah? Apa perbedaan hamd dengan syukr? Mengapa manusia harus memuji Allah?
Alhamdulillah artinya segala puji bagi Allah. Kalimat ini terdiri dari 3 kata, yaitu: alhamdu, li, dan Allah. Hamd artinya pujian, penambahan al bermakna untuk semua hal sehingga alhamdu diartikan segala puji dan li bermakna pengkhususan bagi Allah. Kalimat alhamdulillah disebut
sebanyak 22 kali di dalam al Qur’an, beberapa diantaranya terdapat
dalam surat: Al Fatihah/1:1, Al An’am/6:45, dan Yunus/10:10.
Kata hamd(pujian) berbeda dengan syukr(terima kasih), pujian
diberikan karena sesuatu memang memiliki kelayakan untuk dipuji.
Sementara terimakasih disampaikan karena ada sesuatu yang diterima oleh
orang yang mengucapkan terima kasih. Berikut ini beberapa konteks
penggunaan kata alhamdulillah dalam Al Qur’an:
Al Fatihah/1:1Segala puji bagi Allah rabb (Tuhan) semesta alam . Redaksi seperti ini kita dapati pula ketika Allah menjelaskan bahwa orang-orang dzalim dimusnahkan sampai ke akar-akarnya (Al An’am/6:45), sebagai penutup doa ahli surga (Yunus/10:10), dan sebagai akhir pernyataan tentang keselamatan/kemenangan rasul dan orang yang mengikutinya (Ash Shaffat/37:182)(lihat juga surat Az Zumar/39:75 dan Al Mukmin/40:65). Walaupun redaksi ayat di atas merupakan pernyataan, namun kalimat itu mengandung makna keharusan memuji Allah sebagai rabb alam semesta.
Al An’am/6:1
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka . Pada ayat ini Allah mengungkapkan karunianya yang berupa fasilitas kehidupan beserta potensi yang ada di dalamnya. Jika manusia pernah memuji manusia lain karena kedermawanannya, maka seharusnya manusia itu memuji Allah karena Allah-lah dzat memberi fasilitas manusia berdasar kehendakNya sendiri. Pujian ini seharusnya juga kita ucapkan ketika kita merasa terlepas dari bahaya (Al Mukminun/23:28), ketika sesuatu yang kita inginkan terjadi (Ibrahim/14:39) atau ketika kita memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki manusia pada umumnya (An Naml/27:15)
Al Isra’/17:111
Dan katakanlah: Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaanNya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya . Jika ada manusia yang memuji seorang raja karena kekuasaan yang dimiliki raja itu, maka seharusnya dia lebih memuji Allah swt karena kekuasaan Allah tidak ada yang menyerupainya. Berbeda dengan kekuasaan raja yang berada dalam serba kerelatifan.
Al Kahfi/18:1
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambaNya Al Kitab dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya. Pada ayat ini Allah menjelaskan tentang karunia yang berupa petunjuk kehidupan. Jika kita pernah memuji penuntun orang buta sebagai orang yang baik, maka seharusnya kita memuji Allah yang telah menerangi kehidupan tanpa adanya paksaan. Pujian kepada Allah karena adanya petunjuk ini juga diungkapkan oleh penghuni surga (Al A’raf/7:43)
Saba’/34:1
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagiNya pula segala puja di akhirat. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Ayat ini mengisyaratkan bahwa karunia Allah swt tidak hanya terbatas di dunia, namun juga terus berlanjut sampai hari akhirat kelak. Allah telah mengatur seluruhnya, dan menciptakan segala kelengkapan yang diperlukan untuk tegaknya sistem yang dikehendakiNya baik di dunia maupun akhirat (Fathir/35:1)
Di Balik Arti "Alhamdulillah" ?
Nah, Apa artinya ?
Ya, Benar. Artinya, Segala Puji Bagi Allah.
Ucapan ini sering kita ucapkan ketika mendapat nikmat dari Allah.
Dan merupakan tanda syukur kita padaNya.
Tapi, bukan itu yang ingin saya bahas dalam tulisan ini.
Yang menjadi permasalahannya adalah...
Apakah ucapan ini hanya sebatas ungkapan rasa syukur ?
Coba sejenak kita tanyakan kepada diri kita sendiri.
Setiap kali kita mendapat pujian atau ucapan selamat dari teman-teman kita,
Kita mengucapkan "Alhamdulillah", sambil merasa BANGGA dengan pujian itu.
Kita lupa akan arti hamdalah yang sebenarnya.
Ucapan "Alhamdulillah" ialah mengembalikan segala pujian hanya kepada Allah,
Dan menetralisir perasaan bangga ataupun sombong yang dalam hati kita.
Seharusnya kita merasa malu ketika kita dipuji.
Mengapa ???
Karena pujian bukan milik kita.
Sesunguhnya pujian itu ialah milik Allah Yang Maha Terpuji
*********
Ampuni kami Ya Allah...Sungguh kami adalah hamba yang lemah.
Yang tak luput dari salah & lalai.
Bantu kami dalam bersyukur kepadaMu,
Bantu kami dalam mengingatMu,
Bantu kami dalam beribadah kepadaMu.
Alhamdulillahi Rabbil'alamiin (Segala puji hanya milik Allah Tuhan Semesta Alam).
-------------------------
Minggu, 01,oktober, 2012
No comments:
Post a Comment