Medan. Gubenur Sumatera Utara (Gubsu), Gatot Pujonugroho menyatakan sangat tidak puas dengan kinerja PT PLN (Persero) di Wilayah Sumut. Pasalnya pemadaman sering terjadi di wilayah Sumut belakangan ini.
"Saya kalau dalam konteks sebagai pemerintah Provinsi
Sumut jelas merasa tidak puas dengan kinerja PLN. Sewaktu Plt, saya
didesak-desak soal Asahan III, setelah alhamdullillah ada izin lokasi,
ternyata di lapangan tidak ada realisasi. Izin Batangtoru sudah saya
keluarkan, hasilnya mana ada," ujarnya Selasa (19/2) saat ditemui usai
Sholat Ashar.
Dia mengatakan sebenarnya kalau PLN komit Sumut tidak akan defisit listrik. Bahkan, katanya, ucapan itu dikatakan oleh seorang menteri BUMN. Gatot mengusulkan untuk mengaudit perusahaan negara itu oleh auditor independen terutama di Sumut. "Sejauh ini memang belum ada perusahaan yang mengeluh soal pemadaman listrik ke saya. Kurangnya energi listrik memang bukan hanya tugas PLN," ujarnya.
Dia mengemukakan pula kondisi PLTN minihidro sekarang banyak yang hancur. Tapi dia heran PLN tidak mengevaluasi kondisi tersebut. Saat ini, katanya, pihaknya telah membentuk tim dan akan melakukan mediasi utnuk mencari dimana persoalannya. Menurutnya, bisa saja di permodalan.
Gatot menyebutkan, pihaknya akan mempertemukan PLTN atau perusahaan yang telah mengantongi izin dengan pihak perbankan. Satu-satunya bank yang akan membantu persoalan itu adalah Islamic Development Bank.
Untuk itu, kata Gatot, kalau ada pihak swasta yang ingin berinvestasi silahkan saja. Pemprovsu, tegasnya, akan mendukung dengan memberikan izin lokasi, izin prinsip dengan catatan kalau izinnya ada di Pemprovsu. "Datang ke saya, saya akan permudah," ucapnya.
Sementara itu ketika dihubungi MedanBisnis, Deputi Hukum dan Humas PLN Wilayah Sumut Raidir Sigalingging mengatakan setiap tahun PLN selalu diaudit baik audit internal maupun eksternal. Dia mengatakan saat ini ada permasalahan dengan pembangkit sehingga terjadi pemadaman.
Ditanya soal pernyataan ketidakpuasan Gubsu atas pemadaman yang sering terjadi, Sigalingging menyatakan itu sah-sah saja. Tetapi dia tidak bisa menjamin kapan pemadaman akan berakhir.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Binsar Situmorang mengatakan ada PLTG/U di Belawan yang rusak parah, demikian pula di Labuan Angin dengan kerusakan dua turbin. "Ada sekitar 4 mesin rusak, di Belawan ada dua mesin dan di Labuan Angin ada dua turbin," ucapnya.
Saat ditanya wartawan mengenai jumlah defisit listrik, Binsar menjelaskan, defisit listrik yang terjadi di siang hari mencapai 150MW dan di malam hari mencapai 250-300 MW sehingga mengakibatkan pemadaman listrik terjadi lebih dari sekali dalam sehari. (agusjiddan)
Dia mengatakan sebenarnya kalau PLN komit Sumut tidak akan defisit listrik. Bahkan, katanya, ucapan itu dikatakan oleh seorang menteri BUMN. Gatot mengusulkan untuk mengaudit perusahaan negara itu oleh auditor independen terutama di Sumut. "Sejauh ini memang belum ada perusahaan yang mengeluh soal pemadaman listrik ke saya. Kurangnya energi listrik memang bukan hanya tugas PLN," ujarnya.
Dia mengemukakan pula kondisi PLTN minihidro sekarang banyak yang hancur. Tapi dia heran PLN tidak mengevaluasi kondisi tersebut. Saat ini, katanya, pihaknya telah membentuk tim dan akan melakukan mediasi utnuk mencari dimana persoalannya. Menurutnya, bisa saja di permodalan.
Gatot menyebutkan, pihaknya akan mempertemukan PLTN atau perusahaan yang telah mengantongi izin dengan pihak perbankan. Satu-satunya bank yang akan membantu persoalan itu adalah Islamic Development Bank.
Untuk itu, kata Gatot, kalau ada pihak swasta yang ingin berinvestasi silahkan saja. Pemprovsu, tegasnya, akan mendukung dengan memberikan izin lokasi, izin prinsip dengan catatan kalau izinnya ada di Pemprovsu. "Datang ke saya, saya akan permudah," ucapnya.
Sementara itu ketika dihubungi MedanBisnis, Deputi Hukum dan Humas PLN Wilayah Sumut Raidir Sigalingging mengatakan setiap tahun PLN selalu diaudit baik audit internal maupun eksternal. Dia mengatakan saat ini ada permasalahan dengan pembangkit sehingga terjadi pemadaman.
Ditanya soal pernyataan ketidakpuasan Gubsu atas pemadaman yang sering terjadi, Sigalingging menyatakan itu sah-sah saja. Tetapi dia tidak bisa menjamin kapan pemadaman akan berakhir.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Binsar Situmorang mengatakan ada PLTG/U di Belawan yang rusak parah, demikian pula di Labuan Angin dengan kerusakan dua turbin. "Ada sekitar 4 mesin rusak, di Belawan ada dua mesin dan di Labuan Angin ada dua turbin," ucapnya.
Saat ditanya wartawan mengenai jumlah defisit listrik, Binsar menjelaskan, defisit listrik yang terjadi di siang hari mencapai 150MW dan di malam hari mencapai 250-300 MW sehingga mengakibatkan pemadaman listrik terjadi lebih dari sekali dalam sehari. (agusjiddan)
No comments:
Post a Comment