animasi-bergerak-agama-religi-0150 animasi-bergerak-selamat-datang-0025 animasi-bergerak-selamat-datang-0025 animasi-bergerak-selamat-datang-0025

Wednesday, February 18, 2015

Jokowi Pilih Badrodin Haiti Calon Kapolri

 Komisaris Jenderal Badrodin Haiti diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon kapolri untuk mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Badrodin Haiti menggantikan calon kapolri sebelumnya, Komjen Budi Gunawan yang sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penunjukan Komjen Badrodin Haiti dinilai sejumlah kalangan sebagai jalan tengah yang diambil Presiden Jokowi. Namun bagi KPK, dipilihnya Badrodin Haiti sebagai calon kapolri diharapkan dapat menjaga hubungan baik antara KPK-Polri yang selama ini sempat memanas.

"Saya kira hubungan baik antar lembaga (KPK-Polri) selama ini juga dibangun oleh Pak Badrodin Haiti," ujar Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi dalam perbincangan dengan tvOne, Rabu, 18 Februari 2015.

Johan mengatakan, saat menjabat wakapolri, Komjen Badrodin Haiti juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam membangun hubungan baik antara KPK-Polri, terutama dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Sebagai contohnya, menurut Johan, selama dia menjabat Deputi Pencegahan, sinergi pencegahan korupsi yang dilakukan atas kerja sama KPK-Polri berhasil cukup signifikan. Sinergi KPK-Polri berhasil mencegah potensi korupsi mencapai Rp20 triliun lebih.

"Ini kerja yang bagus. Tapi, juga pencegahan jangan sampai terganggu dengan hiruk pikuk yang selama ini mencuat," ujar Johan.


"Artinya, apa yang dibangun antar lembaga KPK-Polri dibangun juga oleh Pak Badrodin. Hubungan yang bagus ini untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi," imbuhnya.

Johan menyadari ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk memulihkan hubungan KPK-Polri. Salah satunya adalah mengubah cara komunikasi KPK dengan lembaga lain, termasuk dengan Polri. Bagi dia, KPK-Polri harus bersinergi karena dua lembaga ini saling melengkapi dalam penegakan hukum

"Sangat mahal harganya kalau gara-gara masalah ini hubungan KPK-Polri retak, banyak yang harus dibayar negara maupun bangsa," ujarnya. (art