animasi-bergerak-agama-religi-0150 animasi-bergerak-selamat-datang-0025 animasi-bergerak-selamat-datang-0025 animasi-bergerak-selamat-datang-0025

Friday, October 25, 2013

harta kekayaan calon bupati deli srdang priode 2014-2019

Dari 11 calon Bupati :
Deliserdang periode 2014 -2019, Timbangen Ginting, tercatat memiliki harta kekayaan paling banyak. Sesuai hasil Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah diaudit KPK, Timbangen Ginting terhitung memiliki total harta kekayaan senilai Rp61.378.241.533.

Hal tersebut terungkap dalam acara pengumuman LHKPN hasil audit Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terhadap pasangan calon di sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Deliserdang, Sabtu (5/10/2013).

Pengumuman harta kekayaan disampaikan langsung masing-masing calon bupati dan wakil bupati secara berurutan sesuai nomor urut di hadapan sejumlah wartawan, disaksikan anggota KPU dan Panwaslu Kabupaten Deliserdang.

Sayang dalam kesempatan itu, dari 11 pasangan calon, ada empat kandidat yang tak menghadirinya.

Mereka antara lain pasangan nomor urut 1 Ashari Tambunan dan Zainuddin Mars, nomor urut 6, T Ahmad Tala'a dan Hardi Mulyono, pasangan nomor urut 8, Timbengen Ginting dan Parningotan Simbolon (Timbangan) serta pasangan nomor urut 9, Sudiono dan Haris Binar Ginting. Mereka diwakili tim sukses masing-masing.

Berikut data LHKPN 11 pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Deliserdang (sesuai nomor urut) yang dirangkum
MedanBagus.Com.

Calon bupati pasangan nomor urut 1, Ashari Tambunan mengumumkan total kekayaan miliknya 9.858.351.334, Zainuddin Mars yang saat ini menjabat sebagai wakil bupati Deliserdang total kekayaan sebesar Rp1.132.476.597.

Selanjutnya pasangan calon nomor urut 2, Harun Nuh total kekayaan Rp256.950.000, Bambang Hermanto memiliki total kekayaan sebesar minus Rp13.000.000.

Dilanjutkan dengan pasangan nomor urut 3, Rabualam Syahputra mengumumkan total kekayaan miliknya Rp430.500.000, Purnama Ginting total kekayaan Rp664.000.000.

Pasangan nomor urut 4, Edy Azwar mengumumkan total kekayaannya Rp767.062.000, Selamat total kekayaanya Rp1.330.136.717.
Pasangan No. Urut 5
Musdalifah, SE : Rp.13.257.511.563
Drs. Syaiful Syafri, MM : Rp. 2.320.710.050

Pasangan No. Urut 6
Drs. T. Akhmad Tala’a : Rp. 1.872.797.223 + USD 30,000
H. Hardi Mulyono, SE, MAP : Rp. 4.169.226.525 + USD 1,000

Pasangan No. Urut 7
Hj. Fatmawaty, SH : Rp. 7.385.000.000
Drs. H. M. Subandi, B.Sc : Rp. 9.226.994.112

Pasangan No. Urut 8
Timbangen Ginting, B.B.A : Rp. 61.378.241.533
Parnimgotan Simbolon, SH : Rp. 227.427.145
Pasangan No. Urut 9
Sudiono Praka : Rp. 4.708.899.236
Drs. Haris Binar Ginting : Rp. 2.156.577.667
Pasangan No. Urut 10
Muhamad Idris, S.Sos : Rp. 7.965.836.538
H.Satrya Yudha Wibowo,ST,MM : Rp. 1.129.189.637
Pasangan No Urut 11
H. Sihabudin, SE : Rp. 2.454.000.000
Drs. H. Namaken Tarigan, MM: Rp. 1.032.800.000.

Saturday, October 12, 2013

Ini Daftar kepala Daerah Tersandung Korupsi


Berikut ini beberapa kepala daerah yang pernah dan akan berhadapan dengan pengadilan:
1. Syamsul Arifin, Gubernur Sumatera Utara, terpidana kasus korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kabupaten Langkat tahun 2000-2007.
2. Awang Faroek Ishak, Gubernur Kalimantan Timur, tersangka kasus divestasi saham PT Kaltim Prima Coal.
3. Agusrin Najamudin, Gubernur Bengkulu, terpidana kasus korupsi pajak bumi dan bangunan serta bea penerimaan hak atas tanah dan bangunan Bengkulu tahun 2006-2007.
4. Thaib Armaiyn, Gubernur Maluku Utara, tersangka kasus korupsi Dana Tak Terduga tahun 2004 dan APBD Provinsi Maluku Utara tahun 2007.
5. Amran Batalipu, Bupati Buol, terdakwa kasus suap kepengurusan hak guna usaha perkebunan kelapa sawit PT Hardaya Inti Plantations atau PT Cipta Cakra Murdaya 2011.
6. Mochtar Muhammad, Wali Kota Bekasi, terpidana kasus suap dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2010.
7. Sunaryo, Wakil Wali Kota Cirebon, terpidana kasus penyelewengan dana belanja barang dan jasa senilai Rp 4,9 miliar dalam APBD Kota Cirebon 2004.
8. Eep Hidayat, Bupati Subang, terpidana kasus korupsi biaya pemungutan pajak bumi dan bangunan senilai Rp 14 miliar tahun 2005-2008.
9. Satono, Bupati Lampung Timur, terpidana kasus korupsi penggelapan dana rakyat dalam APBD sebesar Rp119 miliar dan menerima suap Rp 10,5 miliar dari pemilik Bank Perkreditan Rakyat, Tripanca Setiadana, pada 2005.
10. Fauzi Siin, Bupati Kerinci, terpidana kasus suap dana APBN 2008.
11. John Manuel Manoppo, Wali Kota Salatiga, tersangka kasus korupsi proyek pembangunan Jalan Lingkar Selatan Salatiga.

Dan selanjutnya masih bnyak lagi yang lain seperti :
luthfi Hasan ishaaq skandal suap impor daging sapi
Akil Mochtar Skandal suap ketua Mahkamah konstitusi

Friday, October 11, 2013

Idul Adha 1434 H Jatuh Pada hari Selasa 15 Oktober 2013

 Sesuai hasil sidang itsbat awal Zulhijjah 1434H di kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jl. MH Thamrin Jakarta, Sabtu (5/10/2013) malam, Pemerintah  menetapkan bahwa hari Minggu, 6 Oktober 2013 merupakan permulaan bulan Zulhijjah 1434 Hijriyah. Dengan demikian hari raya Idul Adha atau Lebaran Haji, 10 Zulhijjah jatuh pada hari Selasa, 15 Oktober 2013.

Penetapan itu disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil yang mewakili Menteri Agama dalam siding itsbat tersebut  Sidang dihadiri pimpinan Mejelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan ormas Islam yang tergabung dalam  Badan Hisab dan Rukyat.


 “Penetapan sidang itsbat  dilakukan melalui metode hisab dan rukyat,” kata Dirjen Abdul Djamil dalam keterangan yang dikutip Tribunnews.com, Minggu (6/10/2013), dari Humas Kemenag.

Sebelumnya Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Muchtar Ali melaporkan, hasil hisab yang dihimpun Tim Hisab Rukyat Kemenag dari berbagai sumber menyatakan, ijtimak awal Zulhijjah 1434 H jatuh pada Sabtu, 5 Oktober 2013 bertepatan 29 Zulqa’dah 1434 H sekitar pukul 07:35 WIB.

Almanak PBNU menyatakan bahwa ijtimak akhir Zulqa’dah 1434 H jatuh hari Sabtu, 5 Oktober 2013 jam 07:31:24 WIB tinggi hilal tiga derajat tiga puluh semb ilan menit empat puluh delapan detik.

“Laporan rukyat yang telah masuk pada sidang itsbat dari Kolaka, Sulawesi Tenggara menyatakan melihat hilal,” kata Muchtar.

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Hari Arafah jatuh pada hari Senin, tanggal 14 Oktober 2013 dan Idul Adha jatuh pada hari Selasa, tanggal 15 Oktober 2013.

Muhammadiyah menghitung ijtimak jelang Zulhijah 1434 H terjadi pada hari Sabtu, 5 Oktober 2013 M, pukul 07:36:13 WIB. Hilal (bulan) sudah wujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.